Putera Jiwa Dan Keanggunan

This was a part of me from a while ago, and as promised, we will be seeing a return of the Bright Eyes. May this month have sweet beginnings and sweeter endings to come for the rest of summer! This piece was a reply to Sunshine's piece 'Walau Siapapun Dirimu'

Walau siapapun dirimu,
Bagiku kau tetap abadi,
Walau dimanpun dirimu,
Bagiku kau tetap disini.

Di dalam hatiku yang rindu,
Di dalam lagu-laugu yang sayu,
Di dalam angin yang bertiup laju,
Dengarlah ku berbisik padamu.

Walau siapapun dirimu,
Bagiku kaulah cinta abadi.

- Sunshine
14th September 2011
Moscow

Di manalah putera yang ku cari-cari?
Puteraku yang seumpama bidadari,
Selalu dia yang ada di minda dan hatiku,
Sekarang harapan memenuhi hidupku.

Tidak sangka saya dengan putera ini bertemu,
Dengannya setiap masa tidak akan jemu,
Setiap jenakanya penuh dengan mutu,
Meleburkan hatiku yang sekeras batu.

Rasanya kita sehati sejiwa,
Dengannya tak akan ku bersambil lewa,
Setiap hari berdoa untuk masa,
Masa untuk kita bersama-sama.

Peluang berjumpa lagi akan sempat,
Hari itu hatiku melompat-lompat,
Peti SMS-ku penuh dengan mampat,
Tetapi hatiku untuknya masih ada tempat.

Bukannya sekali-sekala,
Lepaskan dia, memang saya tidak rela,
Perasaan ini akan ku membela,
Berjalan ke depan laluan sehala.

- SY
28th October 2011
Karl Marx 55, Kursk, Russia




SY is a 'Jacqueline of all trades' who loves wearing plaids.
She doesn't believe in things that fade and fulfills the promises that she made.
She seeks the hearts of the troubled, to be a listener in times when things are doubled.
She's the kind who stands in the gap, who will only call it quits when it's a wrap.
.

Comments

Popular posts from this blog

2020

Swinging From Memory To Memory

Siren Serenade